Ada
banyak cara untuk mencapai sebuah tujuan. Orang-orang zaman dahulu
kerap menggantungkan harapan mereka pada kekuatan-kekuatan supranatural
untuk mendapatkan tujuan mereka. Namun seiring dengan perjalanan waktu,
manusia modern juga tidak bisa melepaskan ikatan dengan kekuatan di luar
dimensinya. Mereka masih mencari dan mengejar keberuntungan dan nasib
baik ke tempat-tempat yang dianggap keramat. Nun jauh di ujung utara
Kalimantan terdapatlah sebuah lokasi yang kerap didatangi banyak orang
untuk mengubah nasib dan peruntungannya. Batu Bejamban, demikian nama
sebuah lokasi yang terletak di antara belahan sungai-sungai di daerah
Paloh, Sambas. Di sebuah lokasi yang cukup unik dan tidak dihuni
seorangpun penduduk ini para pengunjung dari berbagai daerah dan latar
belakang suku dan agama setia mendatanginya. Seperti yang terlihat di
pertengahan bulan puasa lalu. Suasana di lokasi tampak ramai. Puluhan
orang dari berbagai daerah dan beragama warna kulit tampak bergerumbul
di sekitar lokasi.
Demi
sebuah pengharapan, Batu Bejamban memang kadung masyhur sebagai sebuah
situs penghantar niat. Dari kejauhan situs Batu Bejamban terlihat jelas
dengan gundukan bukit yang tak terlalu tinggi. Ada dua titik yang
dianggap keramat di lokasi ini. Dua titik lokasi itu berupa sumber air
di atas batu yang konon tak pernah habis meski ditimba terus walau di
musim kemarau sekalipun. Lokasi pertama terletak tak jauh dari pinggir
sungai yang berdelta-delta. Segunduk batu besar dengan sumber air di
atasnya terlihat tak pernah berhenti dibakari dupa dan kemenyan. Aura
mistik mulai menyergap pengunjung yang baru tiba. Di batu inilah titik
pertama situs Batu Bejamban disebut. Konon menurut penuturan warga dan
orang-orang yang dekat dengan situs ini, Batu Bejamban adalah pusat
pemerintahan dan kerajaan ghaib di Paloh. Di lokasi ini beberapa orang
mengaku pernah melihat kemajuan teknologi dan pembangunan. Idah, salah
satu juru kunci menceritakan asal mula situs ini berawal dari prahara di
masa lalu. Konon, menurut Idah, pada masa pendudukan Jepang di
Indonesia, Kerajaan Paloh akan dibom dan dibumi hanguskan. Mendengar
kabar ini pemimpin dan warga Paloh berdoa kepada Tuhan meminta
perlindungan.“Mereka berdoa dan minta dihilangkan dari pandangan,” kata
wanita yang mengaku memiliki kemampuan melihat dunia dari dimensi lain
ini. Sejak itu konon peradaban Paloh hilang ditelan bumi. Tak ada
sisa-sisa peninggalan yang terlihat.
Orang-orang Paloh bermigrasi ke dunia lain bergabung bersama para lelembut. Di
dunia baru itu menurut Idah roda pemerintahan masih terus berjalan di
bawah pemerintahan Raden Sandi. Raden Sandi sendiri adalah sanak kerabat
dari Raja Sambas yang dalam legenda masyarakat diceritakan kawin dengan
putri penguasa alam ghaib di Paloh. Orang-orang yang datang ke Batu
Bejamban datang dengan berbagai motif kepentingan. Para pedagang Cina
yang ingin maju usahanya datang berdoa meminta peruntungan kepada Bujang
Kurap. Aparat, pegawai negeri atau politisi yang hendak menaikkan
karirnya juga bertandang ke situs ini dengan niat tertentu. “Raden Sandi
rajanya. Raden Sambir anak buahnya. Haji Dolah Menteri Kesehatan. Kalau
urusan perdagangan itu diurus sama Panglima Hitam,” kata Idah menyebut
sejumlah pejabat di alam ghaib tersebut.
No comments:
Post a Comment