TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Melalui tangan dua penenun Sambas, Nurlena dan Budiana, tahun ini tenun Sambas kembali meraih penghargaan Unesco Award of Excellence for handicrafts. Penghargaan serupa juga pernah diraih pada tahun 2012 silam.
"Kita kembali meraih penghargaan, pada bulan Oktober kemarin sudah ada sertifikat namun akan diserahkan bertepatan 10 November nanti,"ujar Kepala Bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah Diskumindag Sambas Fatma Aghitsni STP MSi kepada Tribun, Kamis (6/11/2014)
Ia mengatakan pengusulan oleh PT garuda Tbk dan Cita Tenun Indonesia (CTI) sudah sejak Mei lalu kepada world craft council sebagai penyelenggara Unesco Award of Excellence for handicrafts 2014. Hasilnya dua penenun sambas yakni Nurlela dengan karya motif tabur bintang tabur katun dengan bahan katun dan Budiana dengan karya motif penyu beturus.
Fatma mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi penghargaan ini untuk meningkatkan kreatifitas dan daya saing produk tenun Sambas. "Diusahakan tenun menjadi produk unggulan daerah,"ujarnya.
Bahkan harapannya paling tidak mutu produk kain tenun Sambas bisa bersaing di dunia dan diterima di dunia serta mutunya bisa bersaing dikelas fashion di Dunia. Baru-baru ini juga, Tenun Sambas mendpaatkan penghargaan rekor Muri dengan ukuran terpanjang bekerjasama dengan dompet umat Kalbar.
Fatma mengatakan pihaknya bersama sejumlah pihak lainnya seperti swasta dalam melakukan pembinaan kepada para penenun, tetapi pemda mendampingi dan memfasilitasi apa keperluan mereka. "Kemudian intinya pelaku usaha perlu tempat diskusi dimana saja masalah mereka,"ungkapnya.
No comments:
Post a Comment